Detikmandalika.com – Mataram – Setelah berhasil menggelar Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) di tingkat gugus, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG PAI) Gugus 4 Selaparang Kota Mataram menggelar Latihan Tilawatil Quran dan Hafalan 1 Juz kepada empat siswa yang telah lolos seleksi di tingkat gugus, Selasa (30/7/2024).
Latihan Tilawah tersebut akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 30 Juli hingga tanggal 1 Agustus 2024 mendatang yang dipusatkan di Musholla SDN 24 Mataram. Hadir sebagai pembimbing Tilawah Ustaz Yamani Tantowi dan bapak ibu guru pendamping masing-masing peserta.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan diri menghadapi STQ di tingkat kecamatan yang akan berlangsung pada tanggal 1-3 Agustus 2024 di Mushollah SDN 1 Mataram.
Yamani Tantowi selaku pembimbing sekaligus pembina Tilawah mengatakan dengan adanya pembinaan melalui pendekatan langsung kepada anak-anak diharapkan kepercayaan diri mereka bisa tumbuh dengan baik.
“Latihan ini sebagai upaya kami mematangkan kesiapan anak-anak untuk mengikuti Seleksi Tilawatil Quran di tingkat kecamatan”, ujar Yamani.
Menurut Yamani, salah satu yang paling penting dalam menghadapi STQ di tingkat kecamatan bagi peserta didik adalah kepercayaan dirinya.
“Dari segi kemampuan InsyaAllah anak-anak sudah siap untuk tampil, tinggal sekarang bagaimana menumbuhkan kepercayaan diri dan mental mereka untuk menghadapi lomba di tingkat kecamatan yang akan datang”, tuturnya.
Sementara itu Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Gugus 4 Selaparang Samsul Huda mengapresiasi langkah KKG PAI yang telah berupaya membina dan membimbing siswa-siswi dalam menyiapkan diri untuk tampil pada STQ tingkat kecamatan.
“Tilawatil Qur’an merupakan ilmu yang tidak mudah, perlu ketekunan dan keseriusan serta kesabaran dalam mempelajarinya, sehingga apa yang dilakukan oleh KKG PAI ini merupakan hal positif yang harus di dukung dan di apresiasi”, ujar Huda.
Ia berharap dari perhelatan MTQ ini akan muncul para Qori’ dan Hafidz cilik yang akan menjadi penerus yang baik bagi para pendahulunya, menjadi generasi yang Qur’ani. (Red)