Mataram – Dalam rangka mempersiapan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Pelajaran 2024-2025 keluarga besar SDN 33 Mataram menggelar acara silaturrahim di kediaman kepala sekolah, Rabu (10/7/2024).
Hal ini dilakukan dengan tujuan mempererat hubungan emosional antar guru dan pimpinan sekolah, sehingga mempersiapkan MPLS pun dilakukan dengan cara yang lebih santai dan rileks. Acara ini juga dihadiri oleh Mahasiswa PPG Prajabatan dari Universitas Mataram yang bertugas selama 3 bulan di SDN 33 Mataram.
Kepala SDN 33 Mataram Samsul Huda mengutarakan bahwa selama ini memang dalam setiap pembahasan persiapan MPLS maupun pembahasan persiapan dalam menyiapkan perangkat pembelajaran selalu dilakukan di sekolah dalam bentuk rapat yang formal.
“Kali ini rupanya bapak ibu guru ingin mencari suasana yang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya, selama itu baik ya kita dukung”, ujar Huda.
Menurut Huda, dalam membahas hal-hal penting tidak harus dilakukan secara formal, namun juga bisa dilakukan dengan cara yang lebih santai dan sederhana seperti dengan silaturrahim. Hal ini penting untuk mempererat hubungan emosional antar guru, staf dan kepala sekolah.
“Kekompakan dan hubungan emosional yang baik antar guru itu penting agar terciptanya lingkungan kerja yang nyaman. Hal ini juga akan memudahkan kita dalam merumuskan langkah-langkah pembelajaran dan kurikulum sekolah untuk tahun ajaran baru nantinya”, jelasnya.
Ia berharap dengan kekompakan dan hubungan emosional yang baik antar guru, mampu menghadirkan suasana pembelajaran yang lebih nyaman dan menyenangkan bagi siswa.
Total siswa baru tahun pelajaran 2024-2025 yang telah mendaftar ulang di SDN 33 Mataram sebanyak 51 orang dengan rincian 27 laki-laki dan 24 perempuan. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya memperoleh 41 siswa baru.
Dengan adanya peningkatan jumlah siswa baru pada tahun ajaran baru ini, Kepala SDN 33 Mataram mengaku akan terus berbenah dan berikhtiar menjalankan program-program yang dapat meningkatkan prestasi bagi siswa dan kualitas bagi guru.
“Antara kuantitas dan kualitas harus seimbang, semakin banyak orang tua yang berminat menyekolahkan anaknya di sekolah ini maka di saat yang sama kualitas guru juga harus ditingkatkan”, tutur Huda. (Red)